Aplikasi Pendeteksi Password Hotspot

 VIVAnews - Bagaimana jika Anda ingin online di tempat yang baru dan asing bagi anda, tapi tidak mengetahui wifi/hostspot di tempat tersebut? Pasti Anda akan merasa putus asa karena tidak mendapatkan password. Lalu, apa yang harud dilakukan?

Anda perlu mencoba tips Foursquare untuk menemukan password suatu hotspot terdekat. Dengan 4sqwifi, sebuah aplikasi di iPhone, Anda dapat mencari password dengan mudah, sehingga tidak harus terus browsing untuk dapat menemukan sinyal wifi gratisan.

Anda cukup membuka aplikasi tersebut, maka akan muncul tampilan daftar venue Foursquare terdekat. Aplikasi kemudian menyeleksi venue yang mempunyai wifi password. Dalam teorinya, aplikasi ini akan mudah dalam menemukan password di venue terdekat, sehingga bisa langsung online.

Ada beberapa faktor yang membuat aplikasi ini belum sempurna, yaitu sumber data. Karena password dapat berubah, dan informasi yang di-share ke pengguna Foursquare tidak up-to-date. Bagaimana pun ini lebih baik daripada tidak dapat online sama sekali. Selain itu, aplikasi ini juga akan menampilkan tips dari Foursquare, tentang keluhan terhadap tempat yang tidak ada wifi-nya.

Walau terkadang, menggunakan hotspot tanpa izin pemilik memang sedikit tidak sopan, tapi informasi yang di-share di Foursquare ini menyebabkan wifi mudah diakses. 4sqwifi merupakan aplikasi yang mudah dan jelas bermanfaat.

Sumber : Vivanews

Software Besutan HP Dianggap Rasis?

VIVAnews - Hewlett Packard (HP) selama ini dikenal dengan teknologi-teknologi yang cukup inovatif. Tapi ternyata inovasi dari HP tidak semuanya berlaku universal. Buktinya baru-baru ini teknologi software web camera besutan HP dituduh rasis.

Kenapa? Karena ternyata software face recognition (pengenal wajah) besutan HP itu tidak bisa bekerja dengan baik saat dihadapkan dengan wajah orang kulit hitam. Hal itu terungkap setelah baru-baru ini muncul sebuah video viral di YouTube yang ramai di bicarakan.

Video tersebut 'menggugat' teknologi HP Deluxe Web Camera yang memiliki fitur 'facial track technology'. Seharusnya, dengan teknologi tersebut, kamera web HP Deluxe mampu mengenali wajah seseorang dan secara otomatis mengikuti gerak-gerik wajah tersebut.

Dalam video di YouTube tadi, web kamera HP Deluxe itu tidak kesulitan saat dihadapkan dengan wajah Wanda, seorang wanita kulit putih. Kamera web bisa mengikuti gerak wajah Wanda ke kanan-kiri, melakukan zoom in dan zoom out saat wajah Wanda maju-mundur.

Namun ketika kamera web itu dihadapkan dengan wajah Desi, seorang pria kulit hitam, ternyata, kamera gagal melakukan hal yang sama. Kamera tetap bergeming walau wajah Desi goyang-goyang kesana kemari.

 

"Saya pikir kulit saya yang hitam mempengaruhi kemampuan alat untuk mengikuti gerakan wajah saya," ujar Desi. Selanjutnya, sambil tersenyum Desi berkata, "Hewlett-Packard computers are racist.”

Sementara itu, pihak HP sendiri terkejut dengan kejadian ini. "Kami telah diinformasikan tentang adanya masalah dengan software facial tracking di beberapa sistem HP. Sepertinya hal semacam itu bisa terjadi akibat kurangnya cahaya di latar muka (foreground)," ujar juru bicara HP, dikutip oleh situs BBC.

Selanjutnya, HP mengaku sangat serius untuk menangani hal ini, dan sedang berusaha keras untuk mengatasi masalah tersebut bersama mitra-mitra mereka.

(Sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/116575-software_webcam_besutan_hp_rasis_)